Haidt (Eds.), Flourishing: Positive psychology and the life well-lived (pp. Well-being in the workplace and its relationship to business outcomes: A review of the Gallup studies. Self-reported hearing difficulties, communication strategies and psychological general well-being (quality of life) in patients with acquired hearing impairment. Facilitating optimal motivation and psychological well-being across life’s domains. A 5-year study of change in the relationship between well-being and job performance.
Ini menunjukkan bahwa karyawan yang lebih muda menganggap lebih banyak peluang untuk menjadi lebih sejahtera daripada karyawan yang lebih tua.Kata kunci: Kesejahteraan Psikologis Para karyawan Kerja Jawa IndonesiaĬropanzano, R., & Wright, T. Selain itu, PWB meningkat hingga saat karyawan berusia 30 tahun dan menurun seiring bertambahnya usia. Ini menunjukkan bahwa karyawan laki-laki menganggap bahwa kesempatan untuk menjadi lebih sejahtera diberikan lebih banyak daripada perempuan di tempat kerja mereka. Karyawan laki-laki menunjukkan PWB yang lebih baik daripada perempuan (rata-rata = 3,50). Kami menyimpulkan bahwa PWB karyawan di Pulau Jawa, Indonesia, tinggi. Selain itu, karyawan yang berada dalam kisaran umur 26-30 tahun menunjukkan PWB yang lebih baik (rata-rata = 3,56) daripada karyawan yang lebih tua. Menurut jenis kelamin, ada perbedaan yang signifikan antara PWB karyawan pria dan wanita (p <0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa PWB di atas rata-rata (rata-rata = 3,49). Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan mendistribusikan Skala PWB kepada 544 karyawan di enam provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang PWB karyawan yang bekerja di Jawa, Indonesia. Ryff (1995) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi PWB, termasuk usia, jenis kelamin, dan budaya. PWB adalah ketika seseorang menunjukkan bahwa dia sehat, baik, berfungsi secara optimal dan berhasil meskipun ada tantangan existensial hidup (Ryff dan Keyes, 1995). Mereka sering mengabaikan Kesejahteraan Psikologi (PWB) mereka, meskipun PWB terbukti berkorelasi dengan kinerja kerja dan efektivitas organisasi (Wright dan Cropanzo dalam Robertson dan Cooper, 2009). Maka, persaingan di dunia profesional memaksa karyawan untuk bekerja keras. Hanya karyawan yang produktif yang akan dipertahankan oleh perusahaan. Kinerja adalah indikator utama bagi perusahaan untuk mengukur produktivitas. It indicates that the younger ones perceive more opportunity to be well-being than older employees. Furthermore, PWB increases until when employees are 30 years and decreases as they grow older. It indicates that male employees perceive that the opportunity to be more well-being are given more than female in their work place. Male employees show better PWB than female (mean = 3.50). We concluded that the PWB of employees in Java Island, Indonesia, is high. Also, employees who are in the range of 26-30 years old show better PWB (mean = 3.56) than older employees. According to gender, there is a significant difference between the PWB of male and female employees (p<0.05). The result shows that the PWB is above average (mean= 3.49).
A quantitative approach is done by distributing the PWB Scale to 544 employees in six provinces. This study aims to obtain an overview of PWB of employees working in Java, Indonesia. Ryff (1995) mentioned several factors that affect PWB, including age, gender, and culture. PWB is when a person shows that he is healthy, well, functions optimally and succeed despite life’s existential challenges (Ryff and Keyes, 1995). They often neglect their Psychological Well-Being (PWB), whereas PWB is proved to correlate with work performance and organization’s effectiveness (Wright and Cropanzo in Robertson and Cooper, 2009).
#Psikologi wanita usia 50 tahun professional
Therefore competition in the professional world forces employees to work hard. Only productive employees will be retained by the company. Performance is the main indicator for the company to measure productivity.